Yesus Sahabat Seperjalanan Kita BKSN 2021, Lingkungan MA Rafael

Bogor, September 2021,

BKSN…. singkatan itu rasanya tidak asing lagi bagi umat Katolik. Ya, bulan kitab suci nasional atau lebih dikenal dengan BKSN adalah agenda rutin yang diselenggarakan Gereja Katolik di setiap bulan September.

Pada BKSN tahun 2021, yang dilaksanakan ditengah krisis multidemesional yang terjadi di seluruh aspek kehidupann ini ditetapkan dengan thema besar “Yesus Sahabat Seperjalanan Kita“, dengan ayat kunci diambil dari injil Matius 14: 27 : Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” . Buku panduan disusun oleh Lembaga Biblika Indonesia, dan soft copy bisa diunduh ditautan berikut :link download BKSN 2021 

Dalam waktu satu bulan, kita melaksanakan empat pertemuan, sekali pertemuan setiap minggu, di mana setiap pertemuan akan membahas subtema tertentu sesuai dengan perikop yang telah dipilih:

• Minggu I: Yesus, Sahabat bagi Mereka yang Putus Asa (Mat. 14:22-33)
• Minggu II: Yesus, Sahabat bagi Mereka yang Kehilangan (Yoh. 11:1-44)
• Minggu III: Yesus, Sahabat bagi Mereka yang Menderita (Luk. 10:25-31)
• Minggu IV: Yesus, Sahabat bagi Mereka yang Bertobat (Why. 3:14-22)

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Minggu, 5 September 2021, sebagai pemandu adalah duet Bpk Sonny dan Ibu Jeni. Dalam pertemuan tersebut umat diajak untuk mendalami dan merenungkan perikop dari Injil Matius (Mat. 14:22-33) mengenai Yesus yang mendatangi para murid-Nya di tengah Danau Galilea. Saat itu, mereka sangat lelah dan nyaris putus asa karena sudah tidak sanggup melawan amukan angin sakal di danau itu. Yesus datang dan hadir untuk memberi pertolongan dan peneguhan iman bagi mereka. Kehadiran Yesus di tengah para murid bukan hanya menghentikan angin sakal yang mengancam nyawa mereka, melainkan juga memberi ketenangan hati bagi para murid-Nya. Perikop ini menegaskan kebenaran: Jika kita percaya bahwa Tuhan senantiasa hadir dan menolong kita dalam kesulitan dan penderitaan, dalam keputusaasaan dan kehilangan semangat hidup, hati kita akan menjadi tenang dan damai. Di sini, Yesus ditampilkan se-bagai sahabat yang hadir dan menguatkan mereka yang putus asa.

Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari Minggu 12 September 2021. Pertemuan tersebut dipandu oleh Bpk Sanjaya dan ibu Lili. Dalam pertemuan tersebut umat diajak untuk mendalami dan merenungkan perikop dari Injil Yohanes (Yoh. 11:1-44) yang berkisah tentang Lazarus yang dibangkitkan. Kisah ini tidak hanya berbicara tentang mukjizat yang luar biasa, di mana seorang yang mati dapat dihidupkan lagi, tetapi juga tentang Yesus yang mau datang dan hadir di tengah keluarga yang mengalami kesedihan akibat salah seorang anggota yang mereka cintai meninggal. Kehadiran Yesus di tengah kesedihan mereka sebenarnya sudah cukup menghibur. Di sini, Yesus ditampilkan sebagai 17 Pendahuluan sahabat yang mau bersimpati dengan penderitaan mereka yang kehilang-an orang tercinta.

Pada hari Minggu 19 September 2021 kembali dilaksanakan BKSN pertemuan ketiga. Pemandu kali ini adalah bpk Bambang dan Ibu Mediana, pada kesempatan tersebut umat diajak untuk mendalami dan merenungkan perikop dari Injil Lukas (Luk. 10:25-31) mengenai perumpaman Yesus tentang orang Samaria yang baik hati. Perumpamaan ini mengajak kita untuk menggali lebih dalam apa makna ungkapan “ka-sihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Orang Samaria dalam perumpamaan ini adalah model sahabat bagi semua orang tanpa memperhitungkan batas-batas suku bangsa dan kelas sosial. Selain itu, ia juga menjadi model sahabat yang mau mengorbankan diri dan memberikan apa yang dimiliki untuk keselamatan orang yang menderita. Sikap dan reaksi orang Samaria itu secara tidak langsung mencerminkan sikap dan reaksi Yesus kepada kita ketika kita sedang mengalami penderitaan. Di sini, Yesus hadir sebagai sahabat bagi mereka yang sedang menderita dan membutuhkan.

Pertemuan terakhir atau pertemuan keempat dilaksanakan Minggu 26 September 2021 dengan pemandu pasutri Bopo Kriswantoro dan Ibu Lena. Pada pertemuan ini umat diajak untuk mendalami dan merenungkan perikop dari kitab Wahyu (Why. 3:14-22) yang berbicara tentang ajakan Yesus kepada jemaat Laodikia untuk bertobat, serta mempraktikkan nilai dan hidup sebagai orang kristiani dengan lebih bersemangat. Jemaat Laodikia sedang mengalami kemerosotan dalam kehidupan rohani karena terlalu percaya dan membanggakan harta dan kekayaan mereka. Mengandalkan hidup pada harta dan kekayaan adalah sikap yang amat berbahaya. Sikap ini akan membuat orang mengesam-pingkan Allah sebagai pusat hidup mereka. Dalam situasi inilah Yesus datang dan hadir bagi jemaat Laodikia untuk mengetuk pintu hati mere-ka dan mengingatkan akan pentingnya pertobatan bagi kedewasaan iman mereka. Di sini, Yesus hadir sebagai sahabat bagi mereka yang ingin bertobat dan mengubah hidup.

previous arrow
next arrow
Slider

Slide layar kesamping untuk melihat foto lainnya

Berkah dalem. sampai jumpa dalam kegiatan berikutnya “Rosario”

adminrafael

Admin Rafael