Jalan Salib, dan Derita Ibunda

Sebagai kegiatan penutup dari rangkaian penghormatan kepada bunda Maria, dalam bulan Maria tahun ini, umat Lingkungan Rafael mengadakan ziarah ke taman doa Bumi Maria Sareng Para Rasul di Ciluar yang diikuti oleh 41 orang, pada tanggal 30 Mei 2019. Peserta berangkat dari Gereja St Ignatius Loyola Semplak selepas misa hari raya Kenaikan Tuhan.
Berbeda dengan kebanyakan tempat ziarah yang memberi nama “gua“, tempat ziarah ini diberi nama “Bumi” diambil dari bahasa Sunda yang artinya “Rumah“, ya, Rumah bagi Bunda Maria yang sedang bersama-sama dengan Para Rasul menantikan kedatangan Roh Kudus.

Derita seorang Bunda
Jalan salib kali ini dengan konteks renungan “ Jalan Salib bersama Bunda Maria“, yaitu jalan salib dengan renungan dari sudut pandang Bunda Maria. Umat diajak menghayati bagaimana kepedihan seorang ibu mendampingi putranya yang sedang menjalani penderitaan. Beberapa kali memang Yesus pernah menyampaikan bahwa dia harus menjalani penderitaan. Namun saat pertama kali bertemu dengan putranya sejak beberapa hari serdadu membawaNya pergi, bukan kegembiraan yang didapat namun hati Bunda Maria hancur dan air mata bercucuran menyaksikan darah mengalir disekujur tubuh putraNya akibat cambukan dan pukulan. Hatinya terasa turut teriris iris menyaksikan putranya menanggung beban yang sedemikian berat. Bagaimana tidak, Bunda Maria adalah ibuNya. ibu yang melahirkan dan membesarkaNya hingga tumbuh dewasa. Derita anak adalah juga derita ibu. Kepedihan itu tidak bisa dipungkiri meskipun Bunda Maria tahu bahwa itu harus terjadi.

Jalan Salib berjalan lancar semua peserta mengikuti dengan kidmat, renungan-setiap pemberhentian dibaca secara bergantian. Jarak antar stasi/pemberhentian cukup dekat namun waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan 14 pemberhentian kira kira 1 jam 30 menit.

Selepas Jalan Salib, acara diiteruskan dengan santap siang yang sudah disediakan oleh WK Paroki St. Andreas. Santap siang yang disediakan cukup sederhana, namun rasanya sungguh luar biasa. para peserta sangat menikmati santap siang tersebut.

Acara penutup adalah acara permainan yang dipandu oleh bu Helena dan Bu Jeni. Permainan dibuat kelompok sehingga semakin mengakrabkan para peserta. Permainan pertama membuat kelompak berdasar bulan lahir dan memberi nama kelompok berdasar nama 12 Rasul. Permainan selanjutnya permainan berburu, penebang pohon dan banjir dengan kelompok terdiri dari 3 orang. dan permainan kelompok terakhir beranggotakan 10 orang. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti permainan dan sangat terhibur.

Sampai jumpa di acara berikutnya

linkĀ  << Doa Jalan Salib Bersama Bunda Maria>>

#Jalansalibbersamabundamaria
#BumiMariaSarengParaRasul

adminrafael

Admin Rafael