Bulan Maria 2023

Bulan Mei adalah bulan yang istimewa bagi umat Katolik di seluruh dunia. Bulan ini dipersembahkan sebagai penghormatan kepada Bunda Maria, ibu dari Yesus Kristus dan ibu dari Gereja. Mengapa bulan Mei dipilih sebagai bulan Maria? Apa makna dan sejarah di balik devosi ini?

Asal-usul Bulan Maria

Bulan Mei yang diperingati pula sebagai bulan Maria berawal dari tradisi suci yang berkembang di negara empat musim. Bulan Mei, masyarakat di negara tersebut menyambut musim semi di mana bunga-bunga bermekaran. Jadi, bulan Mei sering dianggap sebagai awal sebuah kehidupan.

Bunga-bunga yang indah dan harum mengingatkan orang akan kecantikan dan kemurnian Bunda Maria, yang disebut sebagai “bunga dari bunga-bunga” atau “flora dari flora”. Oleh karena itu, banyak orang menawarkan bunga kepada Bunda Maria sebagai tanda cinta dan penghormatan.

Devosi mengkhususkan bulan Mei sebagai bulan Maria diperkenalkan sejak akhir abad ke 13. Namun praktek ini baru menjadi populer di kalangan para Jesuit di Roma pada sekitar tahun 1700-an, dan baru kemudian menyebar ke seluruh Gereja.

Salah satu peristiwa penting yang memperkuat devosi ini adalah ketika Paus Pius VII dibebaskan dari penjara Napoleon pada tanggal 24 Mei 1814 setelah berdoa rosario memohon perlindungan Bunda Maria. Untuk mengucapkan syukur, Paus menetapkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong Umat Kristen pada tanggal 31 Mei.

Pada tahun 1854, Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception / Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda” yang semakin menegaskan keistimewaan Bunda Maria. Sejak saat itu, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal.

Pada tahun 1965, Paus Paulus VI mengeluarkan surat ensiklik Mense Maio (Bulan Mei) yang mengajak umat Katolik untuk meningkatkan doa dan penghormatan kepada Bunda Maria selama bulan Mei. Paus juga menyerukan perdamaian dunia dan persatuan Gereja melalui perantaraan Bunda Maria.

Makna Bulan Maria

Bulan Maria adalah kesempatan bagi umat Katolik untuk mendekatkan diri kepada Bunda Maria dan meneladani sifat-sifatnya yang mulia. Bunda Maria adalah teladan iman, harapan, kasih, ketaatan, kerendahan hati, kesucian, kesabaran, dan pelayanan.

Bulan Maria juga adalah waktu untuk memohon syafaat Bunda Maria atas berbagai kebutuhan dan kesulitan kita. Bunda Maria adalah ibu yang penuh belas kasih dan pengasih yang selalu mendengar dan menjawab doa-doa anak-anaknya.

Bulan Maria juga adalah momen untuk bersyukur atas karunia-karunia yang telah Tuhan berikan kepada kita melalui Bunda Maria. Bunda Maria adalah perantara segala rahmat yang datang dari Tuhan. Dia adalah “bendungan rahmat ilahi” yang mengalirkan anugerah-anugerah-Nya kepada kita.

Cara Merayakan Bulan Maria

Ada banyak cara untuk merayakan bulan Maria sesuai dengan tradisi dan budaya masing-masing. Beberapa cara umum yang dapat dilakukan antara lain:

Membaca doa khusus untuk bulan Maria setiap hari atau setiap minggu selama bulan Mei. Doa ini dapat ditemukan di buku-buku doa atau internet. Contoh doa khusus untuk bulan Maria adalah:
Ya Maria, ibu yang penuh kasih, kami mempersembahkan bulan ini kepada-Mu. Kami memohon-Mu untuk melindungi kami dari bahaya jiwa dan raga, dan membimbing kami dalam jalan kesucian dan kebaikan. Kami juga memohon-Mu untuk mendoakan kami agar kami dapat mencintai dan mengikuti Yesus, Anak-Mu yang terkasih, dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan kami. Amin.

Menghias patung atau gambar Bunda Maria dengan bunga-bunga segar atau buatan sebagai tanda penghormatan dan penghargaan. Bunga-bunga dapat diganti setiap hari atau setiap minggu selama bulan Mei. Bunga-bunga juga dapat diserahkan secara simbolis kepada Bunda Maria oleh anak-anak atau orang dewasa saat berdoa di depan patung atau gambar-Nya.

Mengadakan prosesi atau arak-arakan untuk menghormati Bunda Maria di lingkungan gereja, sekolah, atau rumah. Prosesi dapat diiringi dengan nyanyian, doa, atau rosario yang dipimpin oleh seorang imam, biarawan/biarawati, atau awam. Prosesi dapat berakhir di tempat yang telah disiapkan untuk berdoa bersama-sama kepada Bunda Maria.

Membaca kitab suci yang berkaitan dengan peran dan kisah Bunda Maria dalam rencana keselamatan Tuhan. Beberapa ayat kitab suci yang dapat dibaca antara lain: Lukas 1:26-56; Lukas 2:1-52; Yohanes 2:1-12; Yohanes 19:25-27; Kisah Para Rasul 1:12-14.

Mendaraskan rosario setiap hari atau setiap minggu selama bulan Mei. Rosario adalah doa yang sangat disukai oleh Bunda Maria karena mengajak kita untuk merenungkan misteri-misteri hidup, penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Rosario juga merupakan senjata rohani yang ampuh untuk mengalahkan kejahatan dan dosa.

Mengikuti misa khusus untuk menghormati Bunda Maria yang diadakan di gereja-gereja pada bulan Mei. Misa-misa ini biasanya menggunakan bacaan-bacaan kitab suci dan doa-doa yang berkaitan dengan Bunda Maria. Misa-misa ini juga dapat diakhiri dengan pemberkatan khusus kepada Bunda Maria.

Mengunjungi tempat-tempat ziarah yang didedikasikan kepada Bunda Maria seperti gua-gua, gereja-gereja, atau tugu-tugu peringatan. Tempat-tempat ziarah ini biasanya memiliki suasana yang tenang dan damai yang cocok untuk berdoa dan merenungkan kasih Bunda Maria kepada kita.

Membuat komitmen untuk melakukan perbuatan baik atau pengorbanan sebagai tanda cinta dan pengabdian kepada Bunda Maria. Perbuatan baik atau pengorbanan ini dapat berupa amal kasih, puasa, pengampunan, kesaksian iman, atau hal-hal lain yang sesuai dengan panggilan dan kemampuan kita.

Bulan Maria di Lingkungan MA Rafael

Bagi umat MA RAfael pada bulan Maria tahun ini boleh bernafas lega, karena bisa melaksanakan doa Rosario secara Offline. Rosario dilaksanakan pada hari Sabtu atau Minggu secara bergiliran di rumat umat.


Rosario Pertama di rumah keluarga Bpk Doni


Rosario ke Dua di rumah keluarga bapak Bambang


Rosario ke tiga di rumah keluarga bpak Hendra


Rosario ke empat di rumah ibu Nancy

Tidak seperti Rosario sebelumnya, rosario terakhir ini menganngkat tema Rosario Laudato Si, dengan tujuan mengingatkan kembali kepada umat arti penting merawat bumi. Kebetulan pada tanggal 28 Mei 2023 bertepatan dengan penutupan pekan LaudatoSi 2023.

Sampai Jumpa pada pertemuan berikutnya
Salam

catatan : artikel diatas disarikan dari berbagai sumber di internet

adminrafael

Admin Rafael