APP 2021 – “Hemat Listrik” Sebuah Kenormalan Baru
Sudah menjadi tradisi, menjelang perayaan Paskah selalu diawali dengan kegiatan Aksi Puasa Pembangunan. Dengan mengusung tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2021 “Hemat Listrik : Sebuah Kenormalan Baru”, Gereja Keuskupan Bogor mengajak umat untuk mengedepankan hemat listrik melalui gerakan yang sederhana dan mudah diterapkan. Gerakan ini bukan sekedar berhemat, namun ada dampak ekologis yang harus diperhitungkan menyangkut manusia, ciptaan lain dan bumi. Dengan menghemat pemakaian listrik tentu saja akan mengurangi bahan bakar fosil yang dipakai untuk menghasilkan listrik, yang pada ujungnya akan mengurangi emisi CO2 atau emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Dampak ekologis inilah yang terutama perlu disadari dan menjadi acuan untuk melaksanakan aksi ini. Thema APP ini merupakan lanjutan dari peta jalan (road Map) Sinode Keuskupan Bogor dalam mengawal ensiklik Lauda to Si.
Pada masa praPaskah tahun 2021 dimana masih dalam suasana pandemic Covid-19 yang belum reda ini. Pelaksanaan pertemuan APP dilakukan melalui pertemuan virtual. Untuk mengangkat dan membahas tema besar “Hemat Listrik : Sebuah Kenormalan Baru” ini dipecah menjadi 4 (empat) kali pertemuan. Topik bahasan masing-masing pertemuan tersebut adalah sebagai berikut:
Pertemuan I : Keragaman Sumber Energi
Pertemuan II : Listrik Dalam Kehidupan Kita
Pertemuan III : Boros Listrik Dalam Gaya Hidup Masa Kini
Pertemuan IV : Gaya Hidup Hemat Listrik
Pertemuan Pertama, Keragaman Sumber Energi
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 20 Feb 2021, dengan topik Keragaman Sumber Energi. Dalam pertemuan yang dipandu oleh Bpk Bambang ini umat diajak untuk memahami dan menyadari bahwa Allah sudah menyediakan beragam sumber energy yang bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan oleh umat manusia, Dari beragam sumber energy tersebut ada sumber energy yang sifatnya tidak bisa diperbaharui dan sumber energy yang bisa diperbarui. Sumber energy yang tidak bisa diperbaharui misalnya minyak bumi, dan batu bara merupakan sumber energy yang akan menghasilkan gas CO2 (karbon dioksida) pada pemanfaatannya. Peningkatan kadar CO2 di atmosfer bumi konon akan berdampak pada pemanasan Global
Pertemuan ke-Dua, Listrik Dalam Kehidupan Kita
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Feb 2021. Pertemuan ini dipandu oleh Bopo Kriswantoro, dengan mengambil topik “Listrik Dalam Kehidupan Kita”. Dalam pertemuan ini umat diajak untuk memahami dan menyadari bahwa energi listrik dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. di zaman modern ini semua bergerak sebagai sistem yang kompleks dan berubah secara cepat. Dengan demikian aktivitas manusia berubah dengan cepat dan energi listrik pun menjadi andalannya. Tidak ada aktivitas tanpa energi listrik. Jadi saat ini listrik merupakan sumber energi utama bagi peradaban manusia yang selalu berubah. Listrik merupakan napas bagi semua bentuk kreativitas manusia. Listrik hadir dalam rentetan aktivitas manusia, dari kegiatan di rumah hingga kegiatan di kantor, dari dapur hingga transmisi data, dari desa hingga kota. Semua memanfaatkan aliran listrik. Listrik ibarat air yang memuaskan dahaga manusia modern dalam beraktivitas.
Pertemuan ke Tiga, Boros Listrik Dalam Gaya Hidup Masa Kini
Pertemuan APP ke tiga dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2021 dengan pemandu Bpk Sonny. Pada pertemuan ke tiga ini umat diajak untuk menyadari tindakan-tindakan yang dapat memboroskan energi listrik. Setiap kWh listrik yang dipakai artinya sama dengan membakar bahan bakar mesin yang menghasilkan listrik tersebut. Membakar bahan bakar berarti meng-emisikan sejumlah gas rumah kaca ke atmosfer. Oleh karena itu pemakaian listrik haruslah bijak, listrik haruslah benar-benar digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat.
Pertemuan ke Empat, Gaya Hidup Hemat Listrik
Pertemuan ke empat dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2021, pertemuan ini dipandu oleh Bopo Kriswantoro. Adapun tujuan dari pertemuan ke-empat adalah untuk mengajak umat dapat melakukan penghematan energi listrik sebagai sebuah kenormalan baru. Penghematan energi bisa dilakukan di berbagai hal. Misalnya mematikan lampu yang tidak digunakan, menyalakan AC tidak terlalu dingin, melepas charger atau plug dari stop kontak bila peralatan tidak dipakai. Pada pertemuan ke-empat ini turut hadir pula umat dari lingkungan Mikael yang awalnya adalah cikal bakal lingkungan Rafael.
Harapan dari seluruh rangkaian APP 2021 yang bertema “Hemat Listrik” sebuah kenormalan baru ini adalah bahwa penghematan listrik akan berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca yang diharapkan akan mengurangi pemanasan global. Inilah kontribusi umat dalam merawat bumi.
Materi lengkap berupa buku panduan yang sudah dipersiapkan oleh Keuskupan Bogordapat dapat dibaca pada tautan dibawahnya, sebagai berikut:.
[shinepdf id=”1KsT174NWY3jA3A-suQa3KJLkAU74sAHD” width=”640px” height=”480px”][/shinepdf]